Minggu, 18 April 2010

Pesta Tabuik Pariaman

Selayang PandangDalam  sejarah Pariaman, Tabuik pertama kali diperkenalkan oleh anggota
pasukan "Thamil"  yang menjadi bagian dari pasukan Inggris yang dipimpin
oleh Jendral Thomas  Stamfort Raffles. Setelah Inggris menyerahkan
sebagian daerah jajahannya kepada  Belanda termasuk Bengkulu, pasukan
"Thamil" memilih melarikan diri ke  Pariaman, Sumatera Barat, salah satu
daerah pelabuhan di pesisir barat pulau  Sumatera. Oleh karena pasukan
Thamil mayoritas beragama Islam, mereka dapat diterima  secara baik oleh
masyarakat Pariaman yang juga memeluk ajaran agama Islam.  Sehingga,
terjadi pembauran dan persatuan antara mereka termasuk dalam bidang
sosial-budaya. Salah satu bentuknya adalah Pesta Tabuik. Bahkan pesta
Tabuik yang  dilaksanakan sejak tahun 1931 ini, sejak tahun 1974, oleh
pemerintah daerah  setempat dikemas menjadi atraksi wisata.
Pesta Tabuik  dimaksudkan untuk memperingati kematian dua cucu Nabi
Muhammad SAW, yakni Hasan  dan Husain yang memimpin pasukan kaum Muslim
saat bertempur melawan pasukan  Dinasti Bani Umayah dalam perang
Karbala.  Dalam pertempuran tersebut, Husain wafat secara mengenaskan.
Sebagian kaum Muslim  meyakini bahwa jenazah Husain di masukkan ke dalam
peti jenazah (Tabuik) dan dibawa  ke langit menggunakan "Bouraq".

Keistimewaan
Tabuik adalah sebuah benda berbentukkeranda bertingkat tiga yang
terbuat dari kayu, rotan dan bambu. Tabuik tersebut merupakan benda
utama yang diarak tepi pantai untuk di buang ke laut.
Berat Tabuik kira-kira  sekitar 500  kilogram dengan ketinggian 15
meter. Badan  Tabuik dibuat berbentuk kuda  besar, bersayap lebar,
berkepala perempuan cantik berambut panjang. Bentuk Tabuik tersebut,
oleh masyarakat setempat diasosiasikan seperti seekor burung Bouraq.
Pembuatan Tabuik dikerjakan dari tanggal 1  sampai tanggal 9 pada
bulan Muharam oleh dua kelompok masyarakat  Pariaman, yaitu kelompok
Pasar dan kelompok Subarang untuk, dua buah Tabuik.  Pembuatan
Tabuik dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan banyak  ahli
seperti budayawan, sejarawan dan tokoh masyarakat setempat. Pembuatan
/Tabuik/ tersebut menelan biaya yang cukup banyak, rata-rata mereka
mengeluarkan puluhan  bahkan sampai ratusan juta rupiah.

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Pesta Tabuik diadakan setiap tanggal 1  sampai 10 Muharram (Kalender
Islam), dimulai di Pasar Pariaman dan  diarak ke Pantai Gandoriah
Pariaman di Kabupaten Padang  Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.

AksesDari Kota Padang, para wisatawan dapat  menggunakan jenis transportasi
darat berupa angkutan umum, travel, mobil  pribadi atau mobil sewaan
dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Bagi yang menggunakan  angkutan umum,
ongkos menuju lokasi sebesar Rp. 7.000,00 sampai Rp.10.000,00  per orang
(Februari 2008), dan Rp. 400.000,00- per hari (Februari 2008) jika
menggunakan mobil sewaan.

Akomodasi
Bagi para wisatawan yang datang dari luar kota dan ingin mengikuti
rangkaiaan Pesta /Tabuik/ secara  keseluruhan dapat menginap di hotel
yang banyak tersedia di pusat kota Pariaman. Di samping  itu, banyak
restoran dan rumah makan yang berjejer di sekitar lokasi, untuk tempat
bersantap ria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com